Pembaharuan Karismatik Katolik di mulai pada retret untuk mahasiswa di Duquesne University di Pittsburgh, Pennsylvania (USA) pada February 1967. Para siswa menghabiskan banyak waktu pada akhir pekan dalam doa, memohon kepada Tuhan untuk memungkinkan mereka mengalami rahmat pembaptisan dan peneguhan.
Para siswa, pada akhir pekan tersebut, mendapatkan sebuah pengalaman akan Allah yang kuat dan mengubahkan, yang kemudian dikenal sebagai 'baptisan dalam roh'. Kisah tentang hal ini kemudian menyebar dengan cepat ke kampus-kampus lainnya dan bahkan ke kampus lainnya di luar negeri.
Pengalaman karismatik bergerak cepat di luar perguruan tinggi dan mulai berdampak pada paroki dan lembaga Katolik lainnya. Kemudian, Konferensi Karismatik Katolik mulai diadakan, menarik 30.000 orang di kampus Notre Dame di South Indiana pada pertengahan 1970-an.
Pembaharuan ini menarik perhatian dari Gereja, dan pemimpin gerakan ini menemui Paus Paulus VI (1975) serta Paus Yohanes Paulus II beberapa kali. Sebagai tambahan, beberapa konferensi uskup, dari berbagai negara, menulis surat dukungan pastoral dan mendukung gerakan tersebut.
Pembaharuan Karismatik Katolik saat ini hadir di lebih dari 200 negara dan telah menyentuh kehidupan lebih dari 120.000.000 orang Katolik. Di beberapa negara, jumlahnya tampak berkurang dalam beberapa tahun terakhir, sementara di tempat lain jumlahnya terus meningkat dengan mengagumkan.
Benang umum untuk gerakan tersebut adalah 'baptisan Roh Kudus'. Bagi banyak orang, pencurahan Roh Kudus yang baru, penuh kuasa dan mengubah hidup ini memiliki tempat dalam konteks dari seminar yang dirancang khusus, yang disebut 'Hidup dalam Roh', walaupun banyak yang telah 'dibaptis dalam Roh' di luar daripada seminar tersebut.
Perkembangan PKK di Indonesia
Di Indonesia, Pembaharuan Karismatik Katolik (PKK) dimulai di dua tempat yang berbeda, yaitu di Malang pada tahun 1975 dan di Jakarta pada tahun 1976. Di Malang, PKK dimulai oleh Rm. Yohanes Indrakusuma O.Carm dan Rm. Mollink O.Carm melalui suatu persekutuan doa yang diikuti oleh 12 orang. Setelah berlangsung selama setahun dan melalui "Pencurahan Roh Kudus", pembaharuan ini menyebar ke Surabaya dan ke tempat-tempat lainnya.
Di Jakarta, PKK dirintis oleh Mgr. Leo Soekoto SJ yang kemudian mengundang tokoh Pembaharuan Karismatik Katolik Rm. O'Brein SJ (Bangkok) dan Rm. H. Schneider SJ (Manila) untuk mengadakan 'Seminar Hidur dalam Roh' (Life in The Spirit Seminar) untuk para biarawan dan kaum awam tertentu.
Kemudian diadakan juga seminar tersebut untuk umat yang lebih luas lagi.
Pertama di Gereja Hati Kudus, Kramat, Jakarta Pusat pada hari Minggu 16 Mei 1976
Kedua di Aula Susteran Ursulin, Jl. Pos, Jakarta Pusat pada 23 Mei 1976
Kedua imam ini kemudian pada tanggal 17-21 Mei 1976, juga memberikan seminar 'Hidup dalam Roh' kepada 200 orang dalam bahasa Inggris. Peminat yang serius pada waktu itu kemudian diberi kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dengan Kursus Dasar Kepemimpinan (spritual leadership)
Tokoh-tokoh Katolik yang sudah ada dan mengikuti semua ini dari permulaan adalah:
Alm. Bpk. Antonius Rahmat Abdisa (Paroki Katedral)
Bpk. Suyud (Paroki Hati Kudus - Kramat)
Pasutri Roy-Winny Setjadi (Paroki St. Maria Bunda Perantara - Cideng)
Pasutri Setiobudi-Nelly (Paroki St. Petrus Paulus - Mangga Besar)
Selanjutnya, pembaharuan ini dilanjutkan oleh Rm. Sugiri SJ. Sejak saat itu, Pembaharuan Karismatik Katolik terus berkembang dan menyebar ke berbagai tempat di seluruh penjuru Indonesia.
sumber:
www.iccrs.org (International Charismatic Catholic Renewal Services)
www.karismatikkatolik.org (BPN PKK)
www.carmelia.net (Carmel of St.Elijah)
No comments:
Post a Comment